Rabu, 04 Juni 2014

Beasiswa DATAPRINT

kesempatan dan peluang bagi kawan-kawan yang saat ini masih duduk di bangku sekolah atau sudah berkuliah. di tahun 2014 ini DATAPRINT memberikan kesempatan kepada 700 orang untuk menerima Beasiswa. program beasiswa ini adalah program tahunan yang dibuat oleh DATAPRINT sejak tahun 2011. hingga saat ini sudah lebih dari 1000 beasiswa yang sudahh di berikan oleh DATAPRINT.

bagi kawan-kawan yang penasaran dapat langsung membuka link ini
beasiswadataprint.com atau dataprint.co.id

Kamis, 06 Maret 2014

Alkisah Tali Toga

saat wisuda setiap mahasiswa pasti memakai toga. tapi ada satu yang masih saya belum ngerti saat tali toga yang awalnya disampirkan di kepala sebelah kiri, lalu diwisuda kemudian oleh rektor/pimpinan perguruan tinggi memindah ke bagian kanan.
Saya sendiri bingung, tak ada jawabannya. sekian lama saya berfikir, tetap tidak dapat jawaban. sekali waktu saya membaca artikel di internet, ada satu judul yg menceritakan tentang tali Toga. beginilah ceritanya,

Toga merupakan simbol yang menyatakan bahwa mahasiswa telah lulus dan siap untuk terjun ke masyarakat. Tali toga yang awalnya disampirkan di kepala sebelah kiri lalu kemudian oleh rektor dipindah ke bagian kanan.

Tali toga di sebelah kiri maksudnya adalah selama menjadi mahasiswa, bagian otak yang dipakai mahasiswa kebanyakan adalah otak kiri. Dimana otak kiri itu hanya berhubungan dengan bahasa atau hafalan. Nah, dipindahkannya tali toga dari kiri ke kanan itu dimaksudkan agar setelah lulus para sarjana tidak hanya menggunakan otak kiri, tetapi harus lebih banyak menggunakan otak kanan. Dimana otak kanan ini berhubungan dengan daya imajinasi, kreativitas, dan inovasi seseorang. Hal ini berhubungan dengan jenis pekerjaan yang harus dipilih para lulusan.

Diharapkan setelah lulus, mereka tidak hanya menggunakan otak kiri yang "hanya mengandalkan bekerja pada orang lain" namun "harus mampu berpikir kreatif, imajinatif dan inovatif" yang menggunakan otak kanan dalam menciptakan pekerjaan bagi diri mereka sendiri.

Anda sekarang berada di " Universitas Hidup " yang jauh lebih berat. Dosen itu adalah pengalaman anda, dan professor itu adalah individu anda sendiri.

beginilah ceritanya, 

sumber : simpulsimpel.blogspot.com

Minggu, 09 Februari 2014

Belajar dari mulut kita yang sederhana

ketika perkataan sekilas keluar dari mulut kita dengan tanpa kita sadari,
ketika perkataan menjadi momok dalam kehidupan kita sehari-hari,
tanpa kita mengerti, itu semua menjadi cerminan bagi diri kita sendiri dimata orang lain.
orang lain akan dengan mudah menilai diri kita melalui apa yang kita lakukan, apa yang kita kerjakan, dan apa yang kita katakan.
dan walaupun karakter setiap manusia berbeda-beda, inilah celah bagi kita yang masih belum kita mengerti.

bagi semua orang, mengobrol, berbagi cerita, bercanda, dan sharing sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
kadang kala, kebutuhan inilah yang membuat kita menjadi mahluk sosial. namun terkadang juga ada sebagian orang yang tidak terlalu suka banyak bicara, tidak menjadi masalah buat kita.
sebagai mahluk sosial atau tidak, tidak di tentukan dari dia banyak bicara atau tidak, masing-masing orang dapat menentukan jalannya sendiri sesuai dengan kemampuan yang ia miliki.

sikap atau karakter apabila dibangun dengan dasar yang benar, akan membuat orang tersebut menjadi pribadi yang tidak mudah goyah dan dipengaruhi, karna dia sudah mempunyai dasar untuk dirinya sendiri.

seperti pepatah mengatakan, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit. sama halnya dengan karakter kita, apabila kita melatih diri kita dengan hal-hal yang benar, dan hari lepas hari kita latih, maka hal tersebut akan menjadi kebiasaan. dan kitapun akan menuai hal-hal yang baik bagi hidup kita. dan sebaliknya apabila kita serampangan dengan hal-hal yang ada di sekitar kita, tinggal menunggu detik, orang itu akan jatuh.

Pemimpin besar bukanlah orang yang sembarangan, dari perkataannya pun dapat membuat orang gentar.